Minggu, 11 Mei 2014

(UTS) REVIEW PAPER MANAJEMEN RESIKO

Rabu, 16 April 2014

Studi kasus Manajemen Resiko

Resiko dan Ketidakpastian

Rabu, 02 April 2014

Proses Bisnis

Proses bisnis dapat diartikan sebagai kumpulan proses di dalam sebuah perusahaan (jumlahnya mungkin puluhan, ratusan bahkan ribuan) yang terstruktur dan teratur sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah nilai tambah bagi proses proses berikutnya, yang pada khirnya menghasilkan sebuah produk atau jasa yang memberikan manfaat dan berdaya guna bagi penggunanya.

Proses bisnis merubah masukan (input) baik itu data, informasi, dokumen ataupun bahan baku menjadi keluaran (output) dalam bentuk informasi lebih lengkap, produk setengah jadi atau produk jadi, atau jasa yang telah bernilai tambah untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam proses berikutnya.

Karenanya setiap proses bisnis harus dirumuskan, direncanakan dan dirancang secara sistematis dan terstruktur sehingga mudah untuk dilaksanakan, ditelusuri dan diperbaiki, sehinga sebuah proses bisnis bisa terdiri dari banyak sub-sub proses.

Dalam merancang atau merencanakan proses bisnis sebuah perusahaan yang perlu diketahui secara mendasar antara lain adalah :
·
  1. Perusahaan akan memproduksi barang atau jasa apa 
  2. Kemudian perusahaan memproduksi untuk siapa 
  3. Orang-orang atau fungsi-fungsi pokok apa dan utama yang diperlukan untuk memproduksinya 
  4. Bahan baku atau materialnya dalam bentuk apa dan berasal dari mana. 
  5. Hal dasar lain yang cukup penting untuk diketahui adalah makin sederhana proses bisnis sebuah perusahaan adalah makin baik.


Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:

  1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. 
  2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. 
  3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. 
  4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. 
  5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. 
  6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.


Proses bisnis terbagi menjadi beberapa proses yaitu :

  1. Proses bisnis inti / utama => yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa
  2. Proses bisnis pendukung => yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan internal (karyawan perusahaan)
  3. Proses bisnis manajemen => yaitu proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada.
  4. Proses Network Bisnis => yaitu proses yang diselenggrakan utnuk pemasok, pemberi pinjaman, investor, pemerintah ataupun masyarakat umum.


Pengelolaan proses bisnis yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan pada organisasi perusahaan, yaitu :


  1. Organisasi dapat lebih memfokuskan diri pada kebutuhan customer. 
  2. Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar. 
  3. Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap perubahan pada kondisi perusahaan. 
  4. Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin. 
  5. Organisasi dapat mengelola dengan baik integrasi proses-proses antar bagian yang ada. 
  6. Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas pada setiap proses operasional dalam perusahaan. 
  7. Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam proses dan memperbaikinya secepat mungkin. 
  8. Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari proses yang benar.



Proses Bisnis yang efektif dan efisien dapat menghasilkan nilai-nilai kompetitif bagi perusahaan. Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan peluang. Namun perusahaan terkadang kurang memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang dimilikinya. Pihak manajemen mungkin telah berhasil membuat prosedur yang ideal untuk menjalankan proses bisnisnya, tapi pada kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari apa yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu proses bisnis kadang terjadi redundansi, ketidakefisienan, stagnasi, dan berbagi kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya. Bisnis yang tidak tangkas dalam mengontrol proses bisnis yang dimilikinya cenderung akan menghalangi usaha perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan.





referensi :
http://www.slideshare.net/ventaadrianahnaf/proses-bisnis
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/03/14/pemahaman-proses-bisnis-business-process-446945.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis